Kata Mutiara

 "Sesungguhnya jika kita berbuat kebaikan, Kita BUKAN hanya sedang membantu orang atau mahkluk lain, Namun sesungguhnya kita sedang membantu diri kita sendiri agar menjadi lebih bahagia. Temukan kebahagiaan dengan memberi ", bila hati gembira segala penyakit akan berdiri jauh dari kita.

Rabu, 02 Juni 2010

Bait Syair “Cantiknya Akhlak Berinteraksi”

Pangkal dari sebuah tindakan adalah lintasan perasaan dan fikiran dimana keduanya sangatlah erat hubunganya dengan bisikan hati, siapa yang membiasakan diri untuk memasukkan kebenaran dan kebaikan melalui panca inderanya melalui kepala ataupun kebutuhan jasmani melalui perutnya, maka hakikatnya dia telah menumbuhkan benih ketakwaan yang hakiki yang hanya tersimpan didalam dada setiap mukmin sejati dan denganya dia memiliki budi pekerti yang luhur lagi tinggi.
Yang dengannya pula hakikat tugas mulia didunia ini akan diberkahi dan diridhloi Rab Illahi.

Ingatlah sebaik baik perkataan adalah yang bersumber dari Alquran dan Hadits .

“Landasan semua ilmu yang bersifat teoritis dan tindakan yang berdasarkan inisiatif adalah lintasan perasaan dan fikiran, yang kemudian menghasilkan persepsi, Lalu persepsi mengajak kepada kehendak, kehendak menuntut realisasi tindakan, serta pelaksanaan secara berulang kali akan menghasilkan kebiasaan, Sedang lintasan dan bisikan hati terkait dengan perasaan dan fikiran”
( Ibnu Qayim Al Jauziyah).

“Kita banyak menemui seorang penuntut ilmu lupa pada kedudukanya, dia masuk kepada hal hal bermudhrat besar, dimana kemudhratan ini tak dapat ditebusi secuilpun dari apa yang dikeluarkan dari pemikiran dan bantahannya atau mungkin pula tak seimbang dari pengharapan pahala dan kemaslahatan yang diingini dari niat utama dalam setiap pembahasan atau tulisan dan dakwahnya, sehingga tak jarang menimbulkan reaksi berbantah-bantahan dengan cara jahil atau terjadi penyimpangan dengan mencari alasan alasan yang tak terarah dari pokok bahasan, kalaulah sudah begini tak jarang menimbulkan putusnya tali silaturahmi, munculnya sikap saling merendahkan dan menghasut serta munculnya pemahaman memukul rata dari kejelekan yang berseberangan dengan lawan bantahanya,
kalaulah caranya begitu apakah mungkin para penuntut ilmu lupa akan niat utamanya tidakah akan lebih ahksan dan mulia kalaulah kita menempatkan setiap urusan pada tempat dan porsinya dengan memahami akar pokok suatu percakapan dan buah kebaikan yang diharapkan, kemudian yang sangat utama adalah pertimbangan akan manfaat dan mudharat yang akan ditimbulkan”

“Wewangian tidak mungkin bisa menyebar dan bermanfaat pada sekelilingnya kalaulah pembawa wewangian memiliki bau busuk yang lebih tinggi kadarnya”

“Apakah sama perbandingan satu takaran air jernih yang tumpah dari bejana dengan dua takaran air keruh yang mengisi kedalam bejana , betapa susahnya menjernihkan air keruh apalagi merubahnya menjadi zat yang menghasilkan manfaat”

“ Pandangan simpati menutup segala cela sebagaimana pandangan benci menampakkan segala cacat “

“Sedangkan pelaku simpati sejati selalu berhati-hati kapan dan dimana dia menutup celah, dan
Sedang Penasehat Ulung pandai menempatkan kapan dan dimana dia menampakkan suatu cacat”

“Karna simpati dan benci semua berakar karena Alloh illahi Rabbi ”

“Ataukah mungkin, musuh abadimu memalingkan kebencian dan kecintaan karena menuruti nafsu diri”

“Ataukah mungkin, musuh bebuyutanmu (yang terlaknat) melalaikanya dengan lupa hakikat niat utama hati”

“Atau mungkin usahamu terlalu terburu-buru dalam melakukan perintah bisikan hati”

“Barang siapa yang tergesa-gesa ingin memetik sesuatu sebelum saatnya, maka dia akan dihukumi dengan kegagalan memetiknya”

“Atau mungkin lintasan fikiran dan perasaanmu merasa terlalu nyaman dengan keangkuhan dan pembanggaan diri sendiri dan keberadaanmu “

“Ataukah Alloh dilupakan untuk membimbing setiap niat dalam hati”

“Bahkan apakah semua atas dasar penuhanan terhadap hawa nafsumu sendiri”

“Luruskan fulan, niat selain Alloh adalah kejahilan dan rimba kesyirikan”

“Sebarkan fulan, niat karna Alloh adalah berciri dan berbudi pekerti “

“Tanamkan fulan, itulah kebaikan jika berada diatas kebenaran”

“Tanamkan fulan, kebenaran berasal dari-Nya”

“Buangkan fulan, rasa kebenaran yang berasal darimu”

“Buangkan fulan, lintasan fikiranmu yang merasa paling benar”

“Fulan, Tugasmu hanya menyampaikan”

“Fulan, Tugasmu bukan memaksakan”

“Fulan, bukan hanya kata katamu yang harus didengar”

“Fulan, bukan hanya seruanmu yang menyelesaikan”

“Fulan, Sangatlah banyak jalan hidayah ”

“Fulan, Sadarkan diri ini akan banyak kelemahanya”

“Fulan, Sibuklah dengan Pokok Pokok Agamamu”

“Fulan, Bersabar dan tetaplah bersabar disetiap urusan dakwahmu”

“Fulan, mohon bimbingan-Nya disetiap urusan agamamu”

“Fulan pakailah busana terindah dan pakaian terindah dan wangikan dirimu dengan wewangian terbaik dengan bahan takwa yang sangat menyamankan setiap jiwa”

“Tariklah bualan dan argument tak bermanfaatmu, cukup itu sebagai catatan pribadimu, jika catatan ini benar maka kamu akan terbimbing dengan keihlasanmu”

“Tempatkan pada wilayah yang disana sesuai dengan tempatnya dan tugasnya”

“Layaknya tugas terbaik bagi para alim yang abid lagi shalih”

” Sungguh Benar Adanya Ya insan, Kefaqihan adalah atas kehendak Rabmu”

Allohua’lam Bish Showab

Tidak ada komentar: