Kata Mutiara

 "Sesungguhnya jika kita berbuat kebaikan, Kita BUKAN hanya sedang membantu orang atau mahkluk lain, Namun sesungguhnya kita sedang membantu diri kita sendiri agar menjadi lebih bahagia. Temukan kebahagiaan dengan memberi ", bila hati gembira segala penyakit akan berdiri jauh dari kita.

Rabu, 19 Mei 2010

Jika Sang Ibu Hobi Menyumpahi Buah Hatinya

Penulis: Ummu Raihanah

Sering kita dengar dalam kehidupan sehari-hari seorang ibu yang jengkel atas kenakalan atau kesalahan anak-anaknya melaknat atau menyumpahi mereka. Baik dengan kata-kata yang kotor (tidak pantas) ataupun do'a yang tidak baik. Sehingga sudah menjadi kebiasaan yang mendarah daging. Sang ibu tidak pernah merasa bersalah ataupun berdosa atas perbuatannya tersebut. Sambil bersungut-sungut dan mengumpat ia pun berlalu, meninggalkan buah hatinya dalam keadaan menangis.

Memang profesi sebagai ibu rumah tangga mempunyai tugas yang seabrek-abrek, ibarat pekerja ibu mempunyai jam kerja yang tidak terbatas tidak seperti layaknya wanita karir kantoran yang mempunyai jadwal kerja antar 6-8 jam. Selepas itu ia bisa beristirahat dengan tenang. Sedangkan bagi ibu yang memiliki anak haruslah menjaga mereka 24 jam, belum melayani suami, memasak, mengurus rumah, menggosok pakaian, dan lain-lainnya duh capeknya!!!

Beruntunglah para ibu yang suaminya menyediakan khadimah atau pembantu di rumah untuk meringankantugasnya. Bagaimana bila sang suami tidak mampu? Tentu dialah yang harus menyelesaikan tugas itu sendirian, dan biasanya bila sang ibu kelelahan kondisinya sangatlah labil sedikit saja buah hatinya melakukan hal-hal yang menurutnya tidak sewajarnya, maka terkadang tidak dapat mengontrol emosinya. Jadi buntut-buntutnya keluarlah cercaan, cacian, makian, laknat dan sumpah yang tidak baik kepada anak-anak mereka. Ironisnya sang ayah yang mendengar terkadang hanya diam saja. Lalu bagaimana sebenarnya islam memandang hal ini??

Memang jauhnya seseorang dari din yang mulia ini akan menyeret mereka dalam dosa dan maksiat bahkan terkadang mereka secara tak sadar telah menzhalimi hamba-hamba-Nya. Karena itu wajiblah bagi semua muslim dan juga muslimah mempelajari agama ini agar mereka terhindar dari apa yang di haramkan Allah dan mengerjakan apa yang di perintah-Nya.

Karena itu wahai ukhti-ukhti muslimah tetaplah semangat dalam menuntut ilmu syariat agar Allah selalu membimbingmu.

Islam melarang orangtua melaknat anak-anak mereka, bukan hanya itu kitapun dilarang menyumpahi diri kita sendiri ketika kita marah karena sesungguhnya kita tidak mengetahui kapan saatnya perkataan ataupun do'a (baik maupun buruk) yang kita ucapkan akan dikabulkan.

Dari Jabir bin Abdullah Radhiyallahu anhu, dia menceritakan bahwa Rasulullah Shalallahu alaihi wassalam telah bersabda:

''Janganlah kalian menyumpahi diri kalian, dan jangan pula menyumpahi anak-anak kalian dan harta kalian, kalian tidak mengetahui saat permintaan (do'a) dikabulkan sehingga Allah akan mengabulkan sumpah itu'' (HR.Muslim)

Hadits diatas menjelaskan bahwa ada waktu-waktu baik yang didalamnya akan dikabulkan doa, karena itu hadits ini melarang kita untuk menyumpahi diri, putera-puteri kita, dan harta kekayaan kita, supaya sumpah itu tidak bertepatan dengan waktu pengabulan do'a sehingga selamat dari bahaya.

Tetapi sayangnya sebagaimana penulis paparkan diatas banyak dari kaum ibu yang melaknat dan menyumpahi anak-anak mereka. Mereka beralasan bahwa sebenarnya mereka tidak bermaksud demikian. Padahal sebagaimana kita ketahui alasan tersebut tidak dapat diterima karena larangannya telah jelas dan tegas.

Penulis mendapati pengalaman yang bisa dijadikan ibrah bersama, kisah nyata yang patut untuk dijadikan renungan bersama bagi para ibu-ibu.

Tak jauh lokasinya dari rumah penulis pada waktu itu ada tetangga ana mendapati seorang anak laki-laki yang kira-kira berusia 9 tahun ditemukan tewas tersambar petir. Dus, berdatanganlah semua orang untuk melihatnya tak lama kemudian datanglah sang ibu yang menangis terisak-isak kemudian menjerit karena tidak mengira anaknya telah mati.

Setelah beberapa waktu kemudian penulis mendengar bahwa sebab kematian anaknya tersebut adalah akibat dari sumpah siibunya sendiri yang pada waktu ketika ia marah ia menyumpahi anaknya agar tersambar petir. waliyyadzu billah...akhirnya sumpahnya tersebut dikabulkan Allah dan menyesallah sang ibu dengan penyesalan yang teramat mendalam. Nasi sudah menjadi bubur.....

Kisah lainnya yang tak jauh berbeda juga masih sama terjadi dekat lokasi penulis.... Seorang anak laki-laki berusia kira-kira 7 tahun ditemukan tewas tenggelam di sungai. Peristiwa ini belumlah lama terjadi kira-kira 4 bulan yang lalu kejadiannya pun demikian anak tersebut terkena sumpah ibunya.

Ibunya yang marah mendoakan kematian bagi anaknya tersebut. Dalam hujan gerimis anak itupun keluar bermain dengan kawan-kawannya ketika dia berjalan ditepian sungai malang kakinya tergelincir tenggelamlah ia kedalamnya. Kawan-kawannya tak kuasa menolongnya mereka berusaha mencari pertolongan orang dewasa, akhirnya sang anakpun terangkat ke tepi akan tetapi dia telah meninggal karena terlalu banyak menelan air sungai dan meraunglah sang ibu.....dengan ucapan bahwa dia tidak bersungguh-sungguh menyumpahi anaknya....semua orang yang hadir hanya lah terhenyak... ya ... kiranya sumpah dan laknat telah menjadi budaya bagi kaum ibu-ibu kita. Sehingga sangatlah disesalkan anak-anak mereka menjadi korban.

Sungguh sangat tragis dan menyedihkan jauhnya kita dari agama ini membuat kita terjerumus dalam kesalahan yang fatal. Semoga Allah membimbing kita semua dan mengampuni dosa-dosa kita.

Sebenarnya banyak tips yang bisa di pelajari oleh para ibu rumah tangga agar mereka mampu mengontrol emosi mereka ketika marah.

1.       Ketika ibu marah, ingatlah bahwa Allah selalu mengawasi kita dan ingatlah bahwa anak tidaklah langsung tumbuh menjadi dewasa, kita juga dulunya anak-anak yang terkadang nakal dan menjengkelkan orangtua kita.

2.      Tarik nafas dalam-dalam dan santai (relaks) diam sejenak pandang anak dengan wajah yang lain dari biasanya tunjukkan ketidak sukaan kita akan ulah mereka, bila ibu ingin melotot atau merenggutkan muka maka lakukanlah agar anak takut

3.      Bila kedua cara diatas belum bisa menguasai emosi ibu segeralah ucapkan istighfar bila ibu ingin mengeraskan suara maka lakukanlah sehingga anak mendengar ucapan ibu, dan ingat ucapan istighfar itu akan terekam dalam otak anak-anak kita sehingga ketika mereka marah atau melakukan kesalahan secara otomatis mereka akan meniru kita

4.      Sebagaimana yang penulis jelaskan diatas bahwa kondisi seseorang mudah marah terkadang karena kelelahan, kerjakanlah pekerjaan rumah tangga apa yang ibu sanggup jangan memaksakan diri, tidurlah segera ketika anak-anak tidur sehingga ibu mempunyai waktu untuk beristirahat, dan tentu saja kerjasama antara suami istri sangat penting sekali dalam rumah tangga. Berilah pengertian kepada suami mengapa ibu tidak bisa menyelesaikan tugas rumah tangga ibu dengan penjelasan yang baik dan cara yang hikmah insya Allah suami ibu akan mengerti. Sehingga kebiasaan yang buruk menyumpahi anak ketika marah insya Allah akan berkurang sedikit demi sedikit.

5.      Jangan lupa berdo'alah kepada Allah agar Dia Yang Maha Kuasa merubah kebiasaan buruk ini sesungguhnya hati Ibu dalam genggaman-Nya. Insya Allah, kita tidak akan senang lagi menyumpahi anak-anak kita ketika marah.

Wallahu'alam bisshawwab.

Sumber:
- 30 Larangan Wanita, Amr bin Abdul Mun'im, Pustaka Azzam.
- Pengalaman pribadi

Senin, 03 Mei 2010

Sinopsis Buku - Satanic Finance

Buku ini di karang oleh Dirut Bank Muamalat, setelah baca buku ini maka kita jadi tahu kenapa kita jadi melarat kenapa krisis ekonomi terjadi

sinopsis :
Apa yang menyebabkan negara-negara berkembang yang sebetulnya sangat kaya sumber daya alam, namun ternyata hidup miskin, kelaparan dan dililit utang yang seakan-akan tak mungkin terbayar? Apakah semua itu merupakan kebetulan?

Menurut penulis buku ini, hal tersebut sama sekali bukan kebetulan, melainkan sesuatu yang didesain. Bencana finansial, demikian ia menyebutnya, tercipta bukan dari proses kebetulan, tapi kreasi dari para setan dan manusia-manusia yang menjadi agen binaannya.

Para pelaku satanic finance itu menggunakan ”Tiga Pilar Setan”, yakni fiat money, fractional reserve requirement, dan interest (bunga bank) untuk menghisap darah korbannya, khuusnya negara-negara berkembang.

Buku yang ditulis oleh pengarang The Celestial Management ini menggugah kesadaran baru betapa krisis ekonomi itu sengaja diciptakan. Penulis mengungkapkan cara setan merancang kehancuran ekonomi, siapa saja kolega mereka, dan apa saja trik-triknya.

- Fiat money : tahukah anda bahwa kita menggantungkan ekonomi kita hanya pada selembar
kertas yang kita namakan uang kertas (bank notes).

Tahukan anda bahwa sebenarnya kekayaan kita apabila kita punya banyak uang maka hanyalah ilusi karena uang kertas kita hanyalah kertas yang dijamin oleh pemerintah.

Tahukah anda bahwa tidak ada jaminan bahwa uang kita akan diganti oleh emas sesuai dengan
pengertian kita saat ini.

Tahukah anda apabila anada punya uang kertas (dollar) tidak akan bisa ditukar dengan emas
oleh pemilik dollar yaitu amerika.

“Tahukah anda bahwa export terbesar dari amerika adalah uang kertas dollar.

“Tahukah anda bahwa The Fed (federal reserve ) sebagai pencetak uang dollar adalah perusahaan swasta bukan milik pemerintah amerika.

- Fractional Reserve Requirement (FRR) : Persentase Cadangan minimal

Tahukah anda bahwa Bank bank termasuk bank sentral di seluruh dunia (termasuk kita) hanya menyediakan FRR 10% atau cadangan minimal kekayaan nya hanya 10%

-> artinya Bank hanya perlu cadangan modal 10 trilyun untuk mendapat kekayaan masyarakat 100 Trilyun.
-> artinya hanya ada kekayaan sebesar 10 Trilyun (antara lain emas) untuk membuat uang sebayak 100 Trilyun.
-> Makanya kalo semua nasabah mengambil uang simpanan di bank, bank tersebut tidak akan mampu membayar. Demikian pula negara. Kalo semua negara menguangkan devisa dollarnya maka si Banker yg punya dollar tidak akan mampu membayar.

- Interest : (bunga bank)

Anda sudah tau sendiri bahwa bunga bank adalah Riba…Bunga bank memperbesar kesenjangan antara si kaya dan si miskin anda tau kan bahwa sekali jadi orang kaya itu susah jadi miskin

Ketiga pilar ini disatukan maka, sesuai rumus ekonomi

MV=PY

dimana M : Jumlah uang kertas
V : Kecepatan uang beredar
P : Volume barang dan jasa yang ada
Y : rata-2 harga barang dan jasa

MV = Jumlah uang kertas yang beredar ( sektor moneter)
PY = Sektor Riil (jumlah nilai barang & jasa)

Apabila MV (jumlah uang beredar) terus ditambah (untuk menambal kekurangan anggaran misalnya) apabila dengan P yang tetap karena kapasitas produksi barang dan jasa terbatas
maka Y akan terus naik itulah inflasi. sampai kapan? sampae perekonomian kolaps dan terjadi pengguntingan uang kertas

Diceritakan dalam buku ini ada dua pulau dng dua suku masing-2 Tukus & Sukus. masing-masing suku makmur sejahtera dan punya emas banyak. Syahdan ada 2 orang baru datang. mereka memperkenalkan uang kertas ke suku tersebut. dan mereka menyimpankan emas penduduk dng ketentuan 1 uang kertas untuk 1 gram emas. di pulau terdapat 100.000 gram emas maka uang yg beredar adalah 100.000 uang kertas.

ditahun-2 pertama penduduk bisa menukarkan uang kertasnya dengan emas. Lama kelamaan karena terpercaya maka tidak ada yang menukar uang dengan emas lagi.

Nah orang baru tersebut menambah uang kertas sebanyak 900.000 shg jumlah uang menjadi 1.000.000. (tanpa ada emas sebgai penggantinya) uang tersebut dipinjamkan dengan bunga 15% pertahun. maka dalam satu tahun harusnya ada uang kertas
- 100.000
- 900.000 (yg dipinjamkan)
- 135.000 (bunga dr pinjaman 900.000)
total 1.135.000

padahal jumlah uang kertas yang ada hanya 1.000.000 darimana yg lain bisa mendapatkan 135.000? dari asset brooo… Rumah, tanah, …dll akan disita bertahun tahun kemudian semua aset akan menjadi milik orang baru tersebut intinya .. hanya bermodal mesin pencetak uang maka orang baru tersebut bisa menguasai aset di pulau tersebut.

Buku ini sangat bagus…
setelah mambaca dijamin melek kenapa kita terkena inflasi dan tambah lama tambah miskin
oohh sudah daku tulis ya bahwa .. Amerika rata-2 setiap hari mengexport 1,5 milyar Dollar uang kertas dan pencetak uang kertas dollar tersebut bukan pemerintah amerika !!! dan tidak ada kewajiban bagi amerika sbg pemilik dollar untuk menukar uang kertas dollar dengan emas !!!!!

Penulis : A Riawan Amin

Hermawan Kertajaya: Abaikan Etika, Bisnis Out

Praktik bisnis saat ini harus mengusung nilai-nilai etika dan spiritual. Meninggalkan nilai nilai ketuhanan dan kemanusiaan, jangan harap kegiatan bisnis berumur panjang. Pakar marketing dari Markplus Hermawan Kartajaya yang ikut meluncurkan The Celestial Management versi Inggris di hadapan The Chief Executive Officer Club beberapa waktu lalu menegaskan pentingnya nilai spiritual dalam dunia bisnis.

”Spiritual saat ini menjadi acuan dalam bisnis. Jika tak memperhatikan nilai etika, bisnis cepat mati,” kata Hermawan yang menjadi host dalam pertemuan The Jakarta Chief Executive Officer Club di The Mercantile Jakarta. Kasus Enron, atau bangkrutnya korporasi besar multinasional menjadi contoh bahwa bisnis bukan sekadar untuk mencetak laba. ‘’Honest atau kejujuran merupakan segalanya.’’

Penerapan nilai etika dan spiritual dalam bisnis, menurut Hermawan, menjadi kebutuhan belakangan ini. Krisis ekonomi serta situasi ekonomi global menjadi titik balik yang membawa nilai spiritual hadir kembali dalam kehidupan manusia termasuk bisnis. Karena itu, menurut dia, gagasan yang disampaikan Presiden Direktur Bank Muamalat Indonesia A.Riawan Amin dalam buku The Celestial Management merupakan hal universal yang harus diterapkan dalam semua segmen bisnis.

Krisis, kata Hermawan, membawa orang kembali kepada nilai spiritual. Tak terkecuali dalam menjalankan bisnis. Bisnis, kata Hermawan, bukan segalanya. Ada hal yang lebih bernilai dari itu. Itulah nilai etika berupa kejujuran, fairness, berbagi dengan sesama dan menghargai orang lain.

Hermawan mengaku sangat setuju dengan gagasan spiritualitas dalam bisnis. Spiritualitas, menurut dia, bukan hanya milik Islam. Namun yang dikembangkan Riawan Amin melalui The Celestial Management, menurut dia tetap merupakan wacana baru di tengah trend dan kebutuhan spiritualitas. ”Yang dituliskan dalam buku ini kan datang dari Alquran dan Hadis. Gagasan awalnya dari keimanan Islam. Tapi secara umum isinya universal dan diakui semua umat beragama.”

Hermawan mengakui bahwa kata Rahmatan Lil alamin yang pertama kali ia dengar dari Riawan Amin sangat benar maknanya. ‘’Ajaran Islam yang seperti ini ternyata sangat cocok.’’ Kata rahmatan lil alamin ia dengar pertama kali dari Riawan ketika datang ke BMI beberapa tahun silam untuk membantu manajemen. Hingga sekarang, universalitas Islam itu masih terngiang di telinganya.

Gagasan yang disampaikan CEO BMI itu juga sejalan dengan kampanye yang ia galakkan belakangan yakni wisdom in business. ‘’Kan intinya sama,’’ katanya. Ia mengemas tema wisdom in business dalam diskusi marketing dalam seminar dan siaran radio. Memorandum of Understanding tentang kajian wisdom in business sudah ditandatangani dengan pemimpin radio Delta FM beberapa waktu silam. Setiap Jumat, tema spiritual dan humanisme dalam kegiatan usaha akan menjadi topik bahasan.
‘’Sudah saatnya kita mengubah arah bisnis pada sesuatu yang lebih manusiawi,’’ katanya. Dan untuk mengaplikasikan spiritual values, katanya, ia setuju jika Riawan Amin orang-orang seperti Riawan Amin tak hanya duduk memimpin BMI tapi juga skala yang lebih luas. Dia bahkan setuju jika tokoh sekaliber Riawan bias duduk sebagai menteri pemberdayaan aparatur negara. Karena hanya dengan mengusung nilai spiritual, aparat bisa menjalankan fungsinya dengan benar tanpa korupsi, kolusi dan nilai ketidakjujuran lainnya.